Minggu, 08 Mei 2011

Gadis Kecil Itu Telah Tiada, Seolah Ia Ada Untuk Menasihati Kami

Gadis Kecil Itu Telah Tiada, Seolah Ia Ada Untuk Menasihati Kami
Jumat, 06 Mei 11

Depsos al-Sofwa- “Mama jangan menangis lagi, Renata khan milik Allah.” Kata-kata ini seketika meluncur begitu saja dari bibir Renata seakan ingin menghapus kesedihan sang Mama.
“Renata, ini obatnya diminum, ada berapa?” tukas sang Papa.
“Ada tiga, ” jawab Renata pendek. “Bismillah… Ya Allah, aku adalah milik-Mu dan aku akan kembali kepada-Mu. Sembuhkan aku dengan obat ini, berilah orang tuaku kesabaran dan rizki, “ lanjutnya seraya meminum obatnya.
Tak dinyana, kalimat-kalimat itu adalah ucapan terakhir Renata karena tak berapa lama kemudian ia pun tak sadarkan diri dan melewati hari-hari terakhirnya tanpa kesadaran di ruang PICU R.S. Fatmawati.
Meningitis -radang selaput otak- telah menghampirinya hingga Allah menetapkan maut menjemputnya empat puluh hari kemudian. Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un.
Ucapan terakhir itu seakan menjadi gambaran perjalanan hidup Renata, si gadis kecil itu. Belum hilang dari ingatan sang Mama saat putri kecilnya itu selalu mendampingi dan mengalirkan kalimat-kalimat nasihat.
“Mama, kalau beli ayam hati-hati; harus tanya dulu motongnya pakai bismillah tidak?”
“Mama, kenapa enggak pakai jilbab? Khan wajib.”
“Anjing itu bisa najis kalau terkena jilatannya. Harus dicuci pakai tanah dan air. Orang sebelah harus diingatkan kalau anjingnya main-main ke rumah.”

*****

Kini, gadis kecil itu telah pergi, tak ada lagi kalimat-kalimat indah itu. Tak ada lagi celotehan riangnya saat berangkat mengaji. Bahkan tak ada lagi yang membangunkan orang rumah untuk shalat Shubuh. “Ia terbiasa bangun lebih awal saat adzan berkumandang,” tutur sang Papa.
“Renata ingin lihat Mama pakai jilbab…,”tutur Renata suatu hari sebelum ia tak sadarkan diri.
“Seolah-olah selama ini ia ada untuk mengingatkan dan menasihati kami,” kenang sang Mama.

*****

Wahai Mama, bersabarlah. Yakinlah putrimu ini, dengan izin Allah, akan berbuah pahala bagimu untuk meraih surga yang dijanjikan. Tidakkah engkau ingat bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda:
“Benar-benar ada lima hal yang sangat berat takarannya di akhirat kelak, yaitu ucapan Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar dan anak shalih yang meninggal sedang orang tuanya bersabar dan berharap pahala kepada Allah dari musibah itu.” [1]

Wahai Papa, janganlah larut dalam kesedihan. Yakinlah, ini bukan perpisahan abadi bahkan ini adalah awal dari kebersamaan abadi, dengan izin Allah. Bukankah Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menyampaikan:
“Bahwa pada hari kiamat anak-anak kecil akan berdiri lalu dikatakan kepada mereka, ”Masuklah ke surga!” Merekapun menjawab,”(Kami akan masuk) jika bapak dan ibu kami masuk juga ke surga.” "...Maka diserukan kepada anak-anak kecil itu, ”Masuklah kalian dan bapak (orang tua) kalian ke surga!” [2]

*****
“Ya Allah, Ar-Rahman Ar-Rahim, Engkau telah memberi amanah kepada kami seorang putri, yang kami didik agar menjadi putri sholehah yang bertaqwa kepada-Mu dan kini Engkau telah memanggilnya.
"Ya Allah, dengan amal kami ini jadikanlah putri kami syafa’at bagi kami. Jadikanlah putri kami ini salah satu dari
anak-anak kecil yang menanti orang tuanya di pintu surga untuk masuk bersama-sama. Amin.“

-----------------------------------
Renata Aulia Anjani meninggal di usia 7 tahun pada 26 April 2011 akibat meningitis - radang selaput otak. Renata adalah siswi kelas 1 Madrasah Ibitidaiyah As-Sa'adatuddarain I Pamulang Tangerang Selatan.
Kisah di atas merupakan penuturan kedua orang tuanya kepada Tim Depsos Al-Sofwa, yang telah melakukan dampingan sejak Renata dirawat di RS.Fatmawati. Semoga Allah merahmatinya dan semoga kisah ini menjadi teladan bagi kita. Amin.

--------

[1]. HR. An-Nasai, Ibnu Hibban dan Al-Hakim; dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Targhib wa Tarhib 2/214 no.2009.
[2]. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya 28/174 dan dinilai baik oleh Al-Arna'uth. Hadits ini dikuatkan oleh hadits-hadits shahih lain yang semakna oleh Imam Muslim, An-Nasai dan yang lainnya. Lihat Shahih Targhib wa Tarhib dan juga Fatawa Al-Azhar 8/104.

Kemarau Ekstrim, Muslim Texas Diminta Memanggil Hujan


Kemarau Ekstrim, Muslim Texas Diminta Memanggil Hujan
Jumat, 06 Mei 11

HOUSTON, Texas – Cabang Texas Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relation – CAIR-TX) telah meminta pada Masjid-masjid di seluruh negara bagian tersebut mengadakan doa untuk meminta hujan. 

Negara bagian tersebut terkena kemarau terburuk sejak tahun 1930-an, yang telah mengakibatkan bahaya kebakaran ekstrim. 

CAIR-TX mengeluarkan seruannya untuk doa tersebut dalam menanggapi sebuah proklamasi yang dikeluarkan oleh Gubernur Texas Rick Perry yang mengumumkan sebuah periode tiga hari "Days of Prayer for Rain in the State of Texas" (Hari-hari Doa untuk Hujan di Negara Bagian Texas).
Gubernur Perry mengumumkan, "Saya menghimbau warga Texas dari semua agama dan tradisi untuk mengadakan doa pada hari itu untuk penyembuhan tanah kita, membangun ulang komunitas kita dan restorasi jalan hidup normal kita." 

Lebih dari 8.000 kebakaran telah menyebabkan kehilangan beberapa nyawa, penghancuran 400 rumah dengan lebih dari 1,8 juta hektar yang rusak. 

CAIR-TX menghimbau Masjid-masjid negara bagian untuk melakukan sholat khusus, disebut Salatul Istisqa.
Sholat tersebut biasanya dilakukan oleh Nabi Muhammad selama masa-masa musim kemarau.
Di dalam sholat tersebut, Nabi Muhammad berdoa permohonan seperti: "Ya Allah, berilah kami hujan yang akan mencukupi kami, berlimpah, menyuburkan, dan menguntungkan, tidak berbahaya.
"Berikanlah sekarang tanpa penundaan...Turunkan hujan di atas kami dan buatlah menjadi sebuah sumber kekuataan dan kepuasan...Ya Allah, berikanlah kami sebuah hujan yang menyelamatkan, baik, dan produktif, lazim dan lebat, sekarang dan bukan nanti, bermanfaat dan tidak melukai." 

Al-Qur'an menyatakan: "Wahai umatku! Mintalah ampunan dari Tuhanmu dan Kembalilah kepada-Nya dalam penyesalan. Allah akan mengirimkan dari langit hujan yang berlimpah." (Al-Qur'an 11:52). 

"Warga Texas dari semua agama seharusnya memberikan bantuan spiritual apapun yang mereka bisa dalam upaya mengurangi dampak negatif kemarau di negara bagian kita," ujar Eksekutif Direktur CAIR-TX, Mustafa Carroll. 

Pada tahun 2007, Gubernur Georgia pada saat itu, Sonny Perdue mengumpulkan sebuah layanan doa di Ibukota Negara Bagian tersebut ketika negara bagiannya menderita kemarau juga. (smc/an)

disalin dari alsofwah.or.id

Subhanallah, 99 Persen Daging Ayam di Denmark Kini Berstatus Halal

Subhanallah, 99 Persen Daging Ayam di Denmark Kini Berstatus Halal
Selasa, 03 Mei 11

COPENHAGEN - Hampir 99 persen daging ayam yang beredar di Denmark kini bersertifikat halal. Pasalnya, daging ayam asal negeri ini sebagian besar juga diekspor ke negeri Eropa lainnya dan menyasar konsumen Muslim.

"Mari kita berpikir dengan frame kepentingan finansial. Ini adalah tentang bagaimana kita menghasilkan devisa," kata Henrik Bunkenborg, pimpinan bagian pangan halal pada Danish Agriculture and Food Council (DAFC), pada Harian Sondagsavisen.

Di Denmark, dimana mayoritas warganya menganut agama Kristen dan ateis, soal halal-haram tak begitu dipentingkan. Sebanyak 97 persen penduduknya mengaku secara reguler mengonsumsi dagiung ayam, dan 67 persen dari mereka tak tahu jika ayam yang disembelih di negeri mereka dilakukan sesuai dengan kaidah Islam.

Bunkenborg menyatakan, adalah kewajiban industri untuk memenuhi ketentuan impor pangan. Apalagi, konsumen mereka menghendaki aturan yang ketat. "Beberapa menempelkan label halal, tapi mereka tak punya kewenangan untuk itu. Ini dilarang," ujarnya.

Penyembelihan hewan belakangan menuai perdebatan di Denmark. Pasalnya, kaidah penyembelihan hewan dalam Islam dinilai bertentangan dengan kemanusiaan. Sebanyak 32 persen warga Denmark menganggap penyembelihan adalah cara-cara tak manusiawi untuk mengambil nyawa hewan. mestinya, kata mereka, hewan-hewan itu dipingsankan dulu sebelum disembelih.
Namun, Danish Consumer Council (DCC) menyatakan, tak masalah dengan cara penyembelihan Islam. "Ini memang masih bisa diperdebatkan. Namun Animal Ethics Council telah menyatakan penyembelihan (secara Islam) diperbolehkan,” kata Camilla Udsen, juru bicara DCC. 

Jaffar Mushib menyatakan, ada sejumlah aturan sesuai syariah sebelum hewan disembelih. Ia menyatakan, penyembelihan secara Islam ada cara tersendiri sehingga hewan tak dibuat menderita berkepanjangan sebelum menemui ajal. "Saya sangat menghargai kolaborasi ini," katanya.(rpblk). 

disalin dari alsofwah.or.id