Kamis, 10 Februari 2011

Haramnya DEMOKRASI karena memecah belah umat

Haramnya DEMOKRASI karena memecah belah umat

Jakarta 10/02/2011


Demokrasi adalah sebuah system sosial kemasyarakatan yang bila diibaratkan sebagai senjata tajam memiliki mata pisau yang sangat tajam di dua sisinya bahkan dalam berbagai kesempatan memiliki empat, enam bahkan 360 derajat setiap sisinya memiliki mata pisau yang sangat tajam dan bisa melukai semua orang yang menganut dan tidak menganutnya.

Demokrasi pada penerapannya memiliki standar ganda yang sangat membingungkan dan tidak memiliki kepastian didalam penerapannya, demokrasi tidak mempunyai etika ketika kebebasan berpendapat  diberlakukan dengan tanpa adanya standar yang jelas karena system demokrasi itu sendiri tidak memiliki landasan yang jelas apalagi bila dikaitkan dengan Hak Azasi Manusia.

Demokrasi bisa membuat orang menjadi ATHEIS tanpa disadarinya dan kebanyakan orang penganut Demokrasi adalah orang orang yang sangat Munafik dan tidak memiliki pendirian, mereka menjadi Munafik manakala mereka kalah atau sudah tidak berdaya dalam berargumentasi dalam banyak masalah sosial dan keagamaan , ketika mereka terpojok maka sebagai pelariannya mereka gunakan Demokrasi dan HAM sebagai benteng terakhir pertahanannya .

Ketika orang yang beragama ISLAM, KRISTEN, KATOLIK, HINDU, BUDHA, YAHUDI atau agama dan aliran kepercayaan yang lain berbicara mengenai Demokrasi dan HAM secara sadar atau tidak sadar mereka telah menelanjangi diri mereka dari agama atau kepercayaan yang mereka anut , adalah sebuah kedustaan yang sangat nyata apabila ada seorang yang beragama Islam membenarkan agama lain diluar Islam dan begitu pula sebaliknya , mereka telah mencederai Aqidah mereka sendiri dengan menyatakan Aqidah orang lain sama dengan Aqidah yang mereka anut , walaupun Tuhan yang mereka sembah dan cara beribadahnya berbeda satu dengan yang lainnya , saya akan percaya jika yang menganut atau yang berbicara Demokrasi tersebut adalah seorang Atheis sejati, akan tetapi apabila mereka masih menganut Agama tertentu sudah bisa dipastikan bahwa mereka adalah seorang pendusta , mengapa saya katakan demikian karena jika seseorang berAgama tertentu berbicara tentang Demokrasi dan HAM didepan khalayak ramai dia akan menampakkan dirinya adalah seorang yang sangat Humanis atau seorang Humanis sejati dengan mengobral omongan manis yang lebih manis daripada madu tetapi sangat beracun, akan tetapi apabila mereka kembali kepada komunitasnya sendiri omongannya akan berbalik 180 derajat dan akan tetap membela komunitas aslinya.

Demokrasi adalah “TOBING” alias Tempatnya Orang BINGung atau orang orang yang tidak punya prinsip, ini bisa kita lihat dari maraknya kejadian yang terjadi akhir akhir ini disekitar kita , mereka berteriak teriak sampai urat leher mereka menonjol bahwa mereka minta diberikan ruang untuk berekspresi menyatakan kebebasan berbicara atau berpendapat , tetapi ketika pendapat mereka masuk kepada ranah yang mereka tidak ketahui dan kuasai dan notabene bahwa ajaran yang mereka kritisi dan ubah bukan lah ajaran yang mereka buat, dan para penganut ajaran yang mereka kritisi atau ubah dengan seenak perutnya sendiri itu menganggap bahwa ajaran mereka sangat sakral dan suci maka pendapat mereka akan mencederai syaraf para penganut ajaran yang mereka kritisi dan ubah itu, dan para penganut ajaran itu memiliki wise level yang berbeda beda, pada level yang tertinggi mungkin mereka bisa mengcounter kritikan dan perubahan tersebut dengan cara mengirimkan bantahan melalui karya karya tulis yang ilmiah dengan menyertakan landasan yang jelas , akan tetapi penganut ajaran yang berada di level tengah akan mencaci maki si pengkritisi tersebut dan bahkan lebih ironis lagi para penganut ajaran yang berada dilevel bawah akan menggunakan kekerasan untuk menghantam para kritikus modal nekad dan para pencari popularitas tersebut, nah kita bisa lihat ketika Demokrasi berjalan dan menimbulkan kekacauan dan merugikan berbagai pihak mulai dari materi sampai nyawa melayang sia sia maka para penganut Demokrasi berlindung lagi dengan jurus ke dua yaitu HAM, padahal kalau berbicara mengenai HAM maka para penganut Demokrasi itulah yang sebenarnya telah melanggar HAM untuk yang pertama kalinya karena telah menyinggung sebuah HAK yang paling Azasi yaitu Hak beraqidah.

Demokrasi pada setiap sisi kehidupan selalu membuat kerusakan , saya ambil contoh :

1. Demokrasi dalam Agama

adalah yang paling sering menimbulkan perpecahan dan keributan bahkan sampai memakan korban jiwa , dan ini dialami oleh bukan hanya Islam dengan Islam atau Islam dengan agama lain tetapi juga dialami oleh Kristen dengan Kristen dan Agama agama lain didunia.

2. Demokrasi dalam Politik 

Membuat orang berkubu kubu saling membuat partai sendiri sehingga memperlebar jurang perbedaan serta semakin rawan konflik dan merusak persatuan padahal banyak yang satu agama , satu suku , bahkan satu keluarga dan mereka dipaksa untuk berbeda.

3. Demokrasi dalam pemilihan umum (mulai dari presiden sampai RT)

sering kita lihat di televisi keributan antara sesama pendukung jagoannya berkelahi untuk sesuatu hal yang tidak jelas sehingga banyak menimbulkan kerugian Materi maupun nyawa.

4. Demokrasi dalam bidang Hukum 

Yang ini sangat parah bisa menghukum yang tidak bersalah dan membebaskan yang bersalah , pemutar balikan fakta dan uang menjadi issue utama dalam penegakan Hukum di Indonesia, para ahli hukum yang notabene belajar hukumnya ditempat yang sama saja masih saling menyalahkan satu dengan yang lainnya karena kepentingan yang berbeda.

5. Demokrasi dalam bidang Olah Raga

Cape deh … supporter berantem sama supporter para penguasa olahraga nasional saling berantem saling mengklaim kebenaran sehingga kita nggak tau mana yang benar dan mana yang salah

6. Demokrasi dalam Rumah Tangga

Akibatnya banyak terjadi perceraian yang didahului oleh kekerasan dlm rumah tangga baik secara fisik mau pun psikis sehingga banyak anak anak yang broken home dan tidak punya arah

Serta masih banyak contoh contoh yang lainnya .

Jadi kalau anda ingin menjadi seorang Demokratis sejati anda haruslah seorang ATHEIS SEJATI dan tidak mencampuri urusan Aqidah atau kepercayaan orang lain yang sudah ada Mainstreemnya dan berjalanlah pada jalan yang lurus disisi kemanusiaannya saja jangan berbelok belok dengan tidak menyentuh apapun yang bisa membuat orang lain tersinggung.

Terakhir jika masalah Toleransi dan saling hormat menghormati antar sesama Manusia yang sering dikemukakan oleh para penganut Demokrasi sebagai tujuan utama dari BerDEmokrasi maka KITA TIDAK BUTUH DEMOKRASI karena  Agama Islam sudah mengatur hal hal tersebut dalam AL’Quran dan Assunnah yang Mulia.

berikut ini beberapa dalil Alquran dan Assunnah yang mulia tentang haramnya Demokrasi :

12. Yusuf
67. Dan Ya'qub berkata: "Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri."

5. Al Maa'idah
44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

 
5. Al Maa'idah
50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?

6. Al An'aam
116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)

"Seorang Muslim adalah saudara sesama Muslim, tidak menganiaya kepadanya atau menghinanya, taqwa yang dimaksud adalah taqwa didalam hati" (Musnad Ahmad no 16188 lemah karena perawi bernama Al-Mubarak suka mengada ada hadist dan adanya Banu Salit yang masih samar)


"Taqwa itu ada disini (beliau memberi isyarat di dadanya sebanyak 3 kali) sesama Muslim sama derajatnya darah dan hartanya dihormati begitupula kehormatannya" (Shahih Muslim no 2564)


"Dan sungguh aku telah meninggalkan sesuatu yang kamu tidak akan sesat bila kamu berpegangan kepadanya yaitu Kitabullah" (Muttafaqun alaih)



Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar