Senin, 07 Februari 2011

Artikel Keluarga senyum

1. Kami Memanggil Allah Ta’ala dengan NamaNya
Jumat, 07 Januari 11

Dikisahkan, ada seorang Arab Badui memanggil-manggil Khalifah Al-Makmun, Wahai Abdullah… wahai Abdullah…
Maka Khalifah al-Makmun pun Marah kepadanya, dan berkata kepadanya: Kamu memanggilku dengan namaku..?
Maka orang Arab Badui tersebut berkata, ‘Kami memanggil Allah juga dengan namaNya…”
Maka terdiamlah al-Makmun, lalu iapun memberikan suatu pemberian kepadanya…

2. KELEDAINYA HILANG
Jumat, 17 Desember 10

Suatu hari hilang keledai Juha, lalu dia mulai memeriksanya lantas dia memuji Allah sebagai bentuk syukur kepada-Nya. Maka bertanyalah orang-orang kepadanya:”Kenapa engkau bersyukur kepada Allah ya Juha (padahal keledaimu hilang).” Maka dia menjawab:”Aku bersyukur karena saat itu aku tidak sedang menaiki keledaiku, seandainya saat itu aku menaiki keledaiku tentu akan hilang bersamanya.”

3. Berdoalah
Kamis, 28 Oktober 10

Jika hidupmu dalam kegelapan..
Berdoalah karena hanya dengan berdoa hidupmu akan terang…
Namun jika sudah berdoa suasana disekitarmu masih gelap…
Berarti kamu belum bayar LISTRIK…..

4. KEADILAN JUHA
Selasa, 19 Oktober 10

Juha berkata:”Pada suatu hari pergi ke pasar untuk membeli sayuran dan buah-buahan, lalu aku masukan ke dalam keranjang dan akhrinya keranjang pun menjadi berat. Lalu aku menaiki keledaiku dan aku membawa keranjang itu di atas kepalaku, kemudian aku bertemu dengan temanku dan dia berkata kepadaku:”Kenapa engkau tidak meletakkan keranjang di atas keledai dan engkau menaiki keledaimu tanpa beban?” Maka aku menjawab dengan keherananku terhadap kezhaliman manusia kepada binatang:”Bersikap adilah wahai laki-laki, sesungguhnya binatang ini telah memudahkan kita (dengan membawa kita di atas punggungnya), maka apakah boleh kita membebani dia dengan sesuatu di samping membawa kita? Maka biarkan dia membawaku dan aku membawa keranjang.”

5. MENGAJARI KELEDAI
Senin, 04 Oktober 10

Suatu hari aku (Juha) duduk di majelis salah seorang raja, lalu dia ingin menertawakanku dengan berkata kepadaku:”Apakah engkau bisa mengajari keledaiku membaca dan menulis?” Maka didorong rasa gengsi aku menjawab:”Aku akan mengajarinya dengan catatan engkau memberiku tempo waktu 20 tahun.” Maka rajapun menyetujui tantangannya dan dia menetapkan untuknya gaji selama waktu itu. Setelah aku keluar dari majelis raja, salah seorang temanku mendekat kepadaku dan berkata kepadaku:”Wahai dungu! Kenapa engkau menyetujui pekerjaan semacam ini?” Lalu aku jawab:”Dalam 20 tahun tersebut, mungkin saja aku meninggal atau raja meninggal atau keledainya yang meninggal duluan…jadi siapa yang dungu wahai orang yang cerdas!”

6. HUTANG SEUMUR HIDUP
Kamis, 30 September 10

Salah seorang laki-laki tertimpa kesulitan dalam masalah keuangan, lalu ia datang kepada temannya dan temannya itu sepakat untuk memberinya hutang. Maka yang berhutang berkata keapada temannya:”Sesungguhnya aku berterima kasih kepadamu karena kamu telah memberiku pinjaman yang aku butuhkan, dan aku akan berhutang kepadamu sepanjang hidupku.”Maka temannya menjawab:”Dan inilah yang aku takutkan sejak dulu.”

7. SERAKAH
Jumat, 24 September 10

Suatu hari Juha memasak sebuah makanan, lalu dia makan bersama istrinya dan dia berkata:”Betapa nikmat makanan ini, seandainya tidak ada yang mengganggu!” Maka istrinya berkata:”Siapa yang mengganggu, kan tidak ada yang lain, selain kita berdua?”Dia berkata:”Tadinya aku menginginkan hanya aku dan panci (tempat makanan) ini saja, tidak ada yang lain.”

Pahlawan Muslim Jadi Nama Kota di Amerika Serikat

Pahlawan Muslim Jadi Nama Kota di Amerika Serikat

Kamis, 03 Februari 11

ELKADER - Sedikit orang yang tahu, dari mana asal nama Elkader, sebuah kota di Iowa, Amerika Serikat. Menurut seorang sesepuh warga, Frederique Boudouani, semula nama kota berpenduduk 15 ribu orang itu adalah Pony Hollow.
Elkader dihuni orang pertama kali pada tahun 1836 ketika Elisa Boardman dan Horace Bronson menetap di tepi Turkey River di Pony Hollow. Boardman membuka lahan pertanian pertama dan bersama-sama dengan penghuni awal lainnya membangun sekolah. Bersama Timothy Davis, John Thompson, dan Chester Sage ini memaparkan rencana untuk komunitas mereka yang secara resmi pada tanggal 22 Juni 1846. Mereka menamai kota baru itu menjadi Elkader.
Mengapa Elkader? Di kota itu, pernah tinggal seorang warga keturunan Aljazair, bernama Abd el-Kader, seorang Muslim. Anak muda ini terkenal alim, jujur, dan ringan tangan membantu warga lain.
Ketika era kolonialisme, ia memimpin orang-orang dalam perlawanan terhadap kolonialisme Perancis antara 1830 - 1847.
Dia juga dikenal secara luas untuk tindakan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa ribuan orang Kristen lokal dan diplomat asing di Damaskus. Semua tindakannya, dalam perang dan damai, dilakukan sesuai dengan apa yang ia yakini sebagai kewajiban seorang Muslim.
Sejak 2000-an, nama Elkader kembali mengemuka. Warga kota itu mempromosikan kembali pesan-pesan kehidupan Abd el-Kader dan contoh tentang keberanian moral, kemurahan hati, semangat belajar, dan toleransi bagi Amerika.
Di Elkader, warganya dikenal saling peduli. "Kami tak ingin globalisasi atau apapun namanya mengikis nilai-nilai ini," kata Kathy Garms, relawan pada The Abd el-Kader Education Project.
Menurutnya, kehidupan heroik Abd el-Kader sangat relevan untuk hari ini. "Ia adalah tokoh yang pernah membuat decak kagum Presiden Lincoln, Queen Victoria, Paus Pius IX serta jenderal Prancis, dan para pemimpin Kristen," ujarnya.(rpblk)