Kamis, 20 Januari 2011

Peminat Studi Islam di Universitas Jerman Meningkat


Peminat Studi Islam di Universitas Jerman Meningkat

Rabu, 12 Januari 11

FRANKFURT--Islam memainkan peran yang semakin penting dalam debat publik di Jerman. Di sebuah universitas Frankfurt, siswa dapat belajar tentang agama dengan cara ilmiah sebagai bagian dari program sarjana dalam teologi Islam.
Universitas Goethe Frankfurt telah memperkenalkan gelar sarjana tiga tahun untuk studi Islam, kuliah pertama di Jerman. Program ini menempatkan teologi Islam pada pijakan yang sama dengan teologi Kristen dan Yahudi di universitas-universitas Jerman. Tujuan mereka disebutkan untuk memberikan para siswa dengan pendekatan akademis dan ilmiah untuk suatu topik Islam.
Bagian dari inisiatif tahun lalu adalah mempromosikan studi Islam dan pelatihan para imam di universitas-universitas Jerman. Namun berbeda dengan lembaga program lainnya yang terlibat, Universitas Frankfurt belum menerima dana federal tambahan untuk program tersebut.
Dan tanda meningkatnya minat kepada Islam di Jerman, lebih dari 100 siswa telah mendaftar untuk semester pertama di Frankfurt, Jerman sendiri mempunyai populasi empat juta Muslim.
Namun jangan harap Islam yang diajarkan adalah seperti yang diajarkan di universitas-universitas di Timur Tengah atau Arab Saudi. Di sini, untuk siswa Muslim, teologi Islam ini dianggap sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang agama dan budaya mereka sendiri secara rasional dan ilmiah.
"Biasanya, kita mendengar tentang segala sesuatu dalam bahasa asli kita sendiri di masjid atau di sekolah Qur'an. Sekarang kita akhirnya belajar tentang semua itu pada tingkat ilmiah dan dalam bahasa Jerman," kata Urbe Tschi, 21 tahun mahasiswa program tersebut.
Program sarjana ini berfokus pada mengambil pandangan ilmiah pada Islam serta memberikan perspektif dari dalam dengan menggunakan profesor Islam. Universitas Frankfurt Goethe telah mengumumkan rencana untuk memperluas program di tahun-tahun selanjutnya, menawarkan para calon mahasiswa kesempatan untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang Islam.
Kabar ini memang cukup menggembirakan di kalangan Muslim, bahwa Islam terus dipelajari di Eropa, namun kita juga jangan terlalu gembira, karena bisa saja studi ini dibuat untuk membelokkan makna Islam yang sebenarnya, seperti yang seringkali terjadi di universitas-universitas di Indonesia. Banyak
universitas Islam di Indonesia namun melahirkan kader-kader liberal yang malah semakin merusak nilai Islam. Mereka mulai mengkoreksi Al Qur'an dan mempelajari Islam bukan untuk mencari kebenaran tapi untuk mendistorsi ajaran Islam.(rpblk)

Di salin dari www.alsofwah.or.id

Alhamdulillah...Satu Lagi Gedung di Inggris Beralih Fungsi Jadi Masjid

Alhamdulillah...Satu Lagi Gedung di Inggris Beralih Fungsi Jadi Masjid

Jumat, 14 Januari 11
BLACKBURN--Sebuah kubah baru telah ditambahkan ke sebuah bangunan megah yang sebelumnya difungsikan sebagai panti sosial. Ini adalah gedung ke sekian yang telah beralih fungsi menjadi masjid. Kubah tembaga yang dipasang di atapnya merupakan sumbangan sebuah masjid di Audley Range, Blackburn.
Bangunan yang kemudian diberi nama Masjid Sholihin ini tampak menunjol. Bangunan di Didsbury Street ini hanya beberapa jengkal dari bundaran yang menjadi ikon kota itu.
Sebelumnya, bangunan panti sosial ini telah lama menganggur. Sebuah proyek penggalangan dana yang dilakukan untuk pengambilalihan. "Ini adalah proyek panjang, dan kami melakukannya tahap demi tahap. Tahap selanjutnya, tergantung pada sumber pendanaan, adalah untuk meningkatkan sisi yang menghadap Burnley Road," ujar seorang jamaah.
Sebelumnya, sisi bangunan itu terdiri dari jendela kaca. Namun setelah pengambilalihan, masjid menjadi sasaran vandalisme. Akhirnya, daripada harus selalu repot mengganti kaca yang pecah, pengurus masjid memutuskan untuk menutupnya dengan tembok. "Mudah-mudahan kemudian akan terlihat rapi, karena telah menjadi sedikit merusak pemandangan."
Ketua Dewan Masjid, Yusuf Jan-Virmani mengatakan ada juga masalah drainase di lokasi."Itu berantakan, tapi kami telah berhasil membarui itu," ujarnya.
Salah satu sisi halaman masjid dimanfaatkan untuk sarana aktivitas sosial warga. "Banyak warga yang memanfaatkannya untuk bermain bola atau latihan bulutangkis," ujarnya.(rpblk) 

Disalin dari www.alsofwah.or.id

Peningkatan Islamisme di Tunisia Dikhawatirkan Israel

Peningkatan Islamisme di Tunisia Dikhawatirkan Israel

Rabu, 19 Januari 11

Rezim Zionis Israel mengkhawatirkan peningkatan kecenderungan terhadap Islam di Tunisia pasca tumbangnya rezim Ben Ali.
Jurnal Le Point, dalam edisi terbarunya hari ini (18/1) menulis, Menteri Perluasan Teritori Israel, mereaksi perkembangan terbaru di Tunisia dan mengatakan, "Tumbangnya rezim Ben Ali telah membuka jalan bagi berkembangnya gerakan-gerakan Islamisme di negara itu, "
Jurnal terbitan Prancis itu lebih lanjut menulis, "Sampai saat ini masyarakat internasional yang lebih memilih menutup mata atas kasus-kasus pelanggaran HAM di Tunisia, namun kini menyatakan khawatir atas peningkatan islamisme di Tunisia yang sebelumnya dilarang pada era rezim Ben Ali."
Tunisia dan rezim Zionis Israel, pada tahun 1994 sepakat untuk membuka kantor penjaga kepentingan di masing-masing negara. Namun pada tahun 2000, Tunisia menutup kantor penjaga kepentingannya di Tel Aviv, dalam rangka memprotes represi Israel terhadap gerakan intifada Palestina.
Berdasarkan data statistik, populasi Tunisia mencapai 11 juta yang 98 persennya Muslim, sisanya beragama Kristen, dan sekelompok Yahudi.(rpblk)

Di salin dari www.alsofwah.or.id