Kamis, 20 Januari 2011

Peminat Studi Islam di Universitas Jerman Meningkat


Peminat Studi Islam di Universitas Jerman Meningkat

Rabu, 12 Januari 11

FRANKFURT--Islam memainkan peran yang semakin penting dalam debat publik di Jerman. Di sebuah universitas Frankfurt, siswa dapat belajar tentang agama dengan cara ilmiah sebagai bagian dari program sarjana dalam teologi Islam.
Universitas Goethe Frankfurt telah memperkenalkan gelar sarjana tiga tahun untuk studi Islam, kuliah pertama di Jerman. Program ini menempatkan teologi Islam pada pijakan yang sama dengan teologi Kristen dan Yahudi di universitas-universitas Jerman. Tujuan mereka disebutkan untuk memberikan para siswa dengan pendekatan akademis dan ilmiah untuk suatu topik Islam.
Bagian dari inisiatif tahun lalu adalah mempromosikan studi Islam dan pelatihan para imam di universitas-universitas Jerman. Namun berbeda dengan lembaga program lainnya yang terlibat, Universitas Frankfurt belum menerima dana federal tambahan untuk program tersebut.
Dan tanda meningkatnya minat kepada Islam di Jerman, lebih dari 100 siswa telah mendaftar untuk semester pertama di Frankfurt, Jerman sendiri mempunyai populasi empat juta Muslim.
Namun jangan harap Islam yang diajarkan adalah seperti yang diajarkan di universitas-universitas di Timur Tengah atau Arab Saudi. Di sini, untuk siswa Muslim, teologi Islam ini dianggap sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang agama dan budaya mereka sendiri secara rasional dan ilmiah.
"Biasanya, kita mendengar tentang segala sesuatu dalam bahasa asli kita sendiri di masjid atau di sekolah Qur'an. Sekarang kita akhirnya belajar tentang semua itu pada tingkat ilmiah dan dalam bahasa Jerman," kata Urbe Tschi, 21 tahun mahasiswa program tersebut.
Program sarjana ini berfokus pada mengambil pandangan ilmiah pada Islam serta memberikan perspektif dari dalam dengan menggunakan profesor Islam. Universitas Frankfurt Goethe telah mengumumkan rencana untuk memperluas program di tahun-tahun selanjutnya, menawarkan para calon mahasiswa kesempatan untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang Islam.
Kabar ini memang cukup menggembirakan di kalangan Muslim, bahwa Islam terus dipelajari di Eropa, namun kita juga jangan terlalu gembira, karena bisa saja studi ini dibuat untuk membelokkan makna Islam yang sebenarnya, seperti yang seringkali terjadi di universitas-universitas di Indonesia. Banyak
universitas Islam di Indonesia namun melahirkan kader-kader liberal yang malah semakin merusak nilai Islam. Mereka mulai mengkoreksi Al Qur'an dan mempelajari Islam bukan untuk mencari kebenaran tapi untuk mendistorsi ajaran Islam.(rpblk)

Di salin dari www.alsofwah.or.id

Alhamdulillah...Satu Lagi Gedung di Inggris Beralih Fungsi Jadi Masjid

Alhamdulillah...Satu Lagi Gedung di Inggris Beralih Fungsi Jadi Masjid

Jumat, 14 Januari 11
BLACKBURN--Sebuah kubah baru telah ditambahkan ke sebuah bangunan megah yang sebelumnya difungsikan sebagai panti sosial. Ini adalah gedung ke sekian yang telah beralih fungsi menjadi masjid. Kubah tembaga yang dipasang di atapnya merupakan sumbangan sebuah masjid di Audley Range, Blackburn.
Bangunan yang kemudian diberi nama Masjid Sholihin ini tampak menunjol. Bangunan di Didsbury Street ini hanya beberapa jengkal dari bundaran yang menjadi ikon kota itu.
Sebelumnya, bangunan panti sosial ini telah lama menganggur. Sebuah proyek penggalangan dana yang dilakukan untuk pengambilalihan. "Ini adalah proyek panjang, dan kami melakukannya tahap demi tahap. Tahap selanjutnya, tergantung pada sumber pendanaan, adalah untuk meningkatkan sisi yang menghadap Burnley Road," ujar seorang jamaah.
Sebelumnya, sisi bangunan itu terdiri dari jendela kaca. Namun setelah pengambilalihan, masjid menjadi sasaran vandalisme. Akhirnya, daripada harus selalu repot mengganti kaca yang pecah, pengurus masjid memutuskan untuk menutupnya dengan tembok. "Mudah-mudahan kemudian akan terlihat rapi, karena telah menjadi sedikit merusak pemandangan."
Ketua Dewan Masjid, Yusuf Jan-Virmani mengatakan ada juga masalah drainase di lokasi."Itu berantakan, tapi kami telah berhasil membarui itu," ujarnya.
Salah satu sisi halaman masjid dimanfaatkan untuk sarana aktivitas sosial warga. "Banyak warga yang memanfaatkannya untuk bermain bola atau latihan bulutangkis," ujarnya.(rpblk) 

Disalin dari www.alsofwah.or.id

Peningkatan Islamisme di Tunisia Dikhawatirkan Israel

Peningkatan Islamisme di Tunisia Dikhawatirkan Israel

Rabu, 19 Januari 11

Rezim Zionis Israel mengkhawatirkan peningkatan kecenderungan terhadap Islam di Tunisia pasca tumbangnya rezim Ben Ali.
Jurnal Le Point, dalam edisi terbarunya hari ini (18/1) menulis, Menteri Perluasan Teritori Israel, mereaksi perkembangan terbaru di Tunisia dan mengatakan, "Tumbangnya rezim Ben Ali telah membuka jalan bagi berkembangnya gerakan-gerakan Islamisme di negara itu, "
Jurnal terbitan Prancis itu lebih lanjut menulis, "Sampai saat ini masyarakat internasional yang lebih memilih menutup mata atas kasus-kasus pelanggaran HAM di Tunisia, namun kini menyatakan khawatir atas peningkatan islamisme di Tunisia yang sebelumnya dilarang pada era rezim Ben Ali."
Tunisia dan rezim Zionis Israel, pada tahun 1994 sepakat untuk membuka kantor penjaga kepentingan di masing-masing negara. Namun pada tahun 2000, Tunisia menutup kantor penjaga kepentingannya di Tel Aviv, dalam rangka memprotes represi Israel terhadap gerakan intifada Palestina.
Berdasarkan data statistik, populasi Tunisia mencapai 11 juta yang 98 persennya Muslim, sisanya beragama Kristen, dan sekelompok Yahudi.(rpblk)

Di salin dari www.alsofwah.or.id

Selasa, 11 Januari 2011

TELADAN UNTUK PEMIMPIN

TELADAN UNTUK PEMIMPIN

Selasa 11-1-11

Dia adalah Abu al-Hasan, Rasulullah saw memanggilnya dengan Abu Turab, dia berkata bijak, memimpin dengan adil, dia selalu berupaya memberikan bagian kesucian, ketakwaan dan keadilan kepada jiwa secara total dan menyeluruh, keadilannya adalah mercusuar yang selalu menjadi petunjuk sepanjang zaman bagi orang-orang yang berakal dan bertindak lurus, loyalitasnya kepada keadilan merupakan tabiat, fitrah dan keyakinan yang tertanam dalam jiwanya.

Dia berkata, “Apakah aku rela dipanggil Amirul Mukminin lalu aku tidak ikut memikul kesulitan zaman bersama orang-orang beriman? Demi Allah. Kalau aku berkenan aku bisa memiliki madu murni, gandum dengan kualitas bagus dan pakaian yang lembut ini, namun tidak mungkin hawa nafsu mengalahkanku, aku tidak mau bermalam dalam keadaan kenyang sementara di sekelilingku ada perut-perut yang keroncongan dan hati yang gelisah.”


Dia berkata, “Wahai para pemimpin, sesungguhnya rakyat kalian mempunyai hak, hukum dengan adil, membagi dengan sama, tiada kebaikan yang paling dicintai Allah melebihi kepemimpinan seorang pemimpin yang adil.”


Dia berkata, “Wahai manusia, demi dzat yang tidak ada Tuhan yang haq selainNya, aku tidak mengambil dari harta kalian apa pun, tidak sedikit, tidak pula banyak kecuali ini.” Lalu dia mengeluarkan botol kecil berisi minyak wangi dari kantongnya.” Ali melanjutkan, “Botol kecil ini adalah hadiah dari seorang pemuka para petani orang-orang Ajam.”


Dari Abdullah bin Zurair berkata, aku datang kepada Ali pada hari raya Idul Adha, lalu dia menyuguhkan Khazirah –daging masak berbalur tepung- kepada kami, kami berkata, “Semoga Allah melimpahkan kebaikan kepadamu, seandainya engkau memberi makan kepada kami daging bebek, karena Allah telah melimpahkan banyak kebaikan kepada kita.” Maka Ali menjawab, “Wahai Ibnu Zurair, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “
Tidak halal bagi khalifah dari harta Allah selain dua nampan, satu untuk dirinya dan keluarganya dan satu lagi dihidangkan kepada manusia.”

Antarah bin Abdurrahman asy-Syaibani berkata, “Aku datang kepada Ali bin Abu Thalib di Khawarnaq, dia mengunakan selembar kain, dia menggigil kedinginan, maka aku berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah menetapkan bagian untuku dan untuk keluargamu dari baitul mal, mengapa engkau masih menggigil kedinginan?” Maka Ali menjawab, “Demi Allah, aku tidak mengambil sedikit pun dari harta kalian, kain ini adalah kain yang aku bawa dari Madinah.”


Dari Ali bin al-Arqam dari bapaknya berkata, aku melihat Ali menjual sebilah pedang di pasar, dia berkata, “Siapa yang membeli pedang ini dariku, demi dzat yang menumbuhkan biji-bijian, aku sering membela wajah Rasulullah saw dengannya, seandainya aku mempunyai uang seharga selembar kain sarung niscaya aku tidak menjualnya.”


Ali semoga Allah meridhainya berjalan-jalan di pasar Kufah padahal dia adalah khalifah kaum muslimin, dia membimbing orang yang tersesat, membantu orang lemah, dia bertemu dengan laki-laki tua, maka dia membawakan barang untuknya, dia menolak tinggal di istana kepemimpinan, dia berkata, “Ini adalah istana kesombongan, aku tidak akan tinggal di sana selamanya.”


Dia berkata, “Jangan membunuh orang yang berlari dari peperangan, jangan membunuh orang yang sudah terluka, jangan mendekati kaum wanita dengan niat menimpakan gangguan kepada mereka sekali pun mereka mencaci kalian, mencaci pemimpin-pemimpin kalian dan orang-orang baik kalian. Banyak-banyaklah mengingat Allah semoga kalian beruntung.”


Ketika Ali ditikam, pada saat itu dia sedang bersiap-siap untuk shalat, setelah dia berkeliling di jalan-jalan kota Kufah untuk membangunkan penduduknya agar mereka bangun menunaikan shalat Shubuh, Ali berkata kepada anak-anaknya setelah dia mengetahui siapa yang membunuhnya, “Perlakukan dia dengan baik, sikapilah dia dengan mulia, jika aku hidup maka akulah yang paling berhak atas darahnya, mungkin qishash atau maaf, jika aku mati maka susulkan dia denganku, aku akan memperkarakannya di sisi Rabb alam semesta, jangan membunuh selainnya denganku, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Wallahu a’lam. 
 
 Di Salin dari www.alsofwah.or.id

AKU INGIN MEMBUNUHMU

AKU INGIN MEMBUNUHMU

Selasa, 11-1-11

Dalam Dala`il an-Nubuwwah karya al-Baihaqi, Amru bin Abd Wudd keluar dengan baju besinya, dia berseru, “Siapa yang berani berduel?” Maka Ali bin Abu Thalib bangkit, dia berkata, “Biarkan aku menghadapinya ya Rasulullah.” Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Dia itu Amru, duduklah.” Kemudian Amru berseru kembali, “Adakah seorang laki-laki yang berani berduel?” Lalu Amru mulai mencela kaum muslimin, dia berkata, “Mana surga kalian di mana kalian mengatakan bahwa siapa yang terbunuh dari kalian akan memasukinya, mengapa kalian tidak mengutus seseorang untuk berduel melawanku?” Maka Ali bin Abu Thalib bangkit, dia berkata, “Aku yang menghadapinya ya Rasulullah.” Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Duduklah.”

Lalu Amru berkata,

Lidahku kelu karena berseru kepada
kumpulan mereka, adakah yang berani berduel
Dan aku berdiri di saat si pemberani takut
Layaknya tanduk yang siap menyerang
Oleh karena itu, sesungguhnya aku senantiasa
Bergegas sebelum peperangan terjadi
Sesungguhnya keberanian pada seorang pemuda
Dan kedermawanan termasuk tabiat yang baik.


Maka Ali bin Abu Thalib bangkit, dia berkata, “Ya Rasulullah, saya yang akan menghadapinya.” Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Dia itu Amru.” Ali bin Abu Thalib berkata, “Sekalipun dia itu Amru.” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi izin kepadanya. Ali maju dan berhadapan dengan Amru.


Ali berkata,

Jangan tergesa-gesa, orang yang menjawab
Tantanganmu telah datang, dia bukan orang lemah
Dengan tekad kuat dan ilmu yang dalam
Kejujuran adalah keselamatan semua orang yang beruntung
Sesungguhnya aku ingin membuat orang-orang
Di sekitarmu meratap layaknya ratapan kepada jenazah
Dengan sebuah tebasan mematikan yang
Akan selalu diingat selama ada peperangan.


Pada saat Ali bin Abu Thalib berhadapan dengan Amru, dia berkata kepadanya, “Wahai Amru, kamu pernah berkata, ‘Tidak seorang pun yang mengajakku kepada satu dari tiga pilihan kecuali aku menerimanya.’ Amru menjawab, “Benar.” Ali bin Abu Thalib berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku mengajakmu agar kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang haq selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah serta agar kamu berserah diri kepada Tuhan semesta alam.” Amru menjawab, “Keponakan, tunda dulu hal ini.” Ali bin Abu Thalib berkata, “Yang kedua, kamu pulang ke negerimu, jika Muhammad Rasulullah jujur maka kamu adalah orang yang paling berbahagia dengannya, sebaliknya jika dia dusta maka itulah yang kamu inginkan.” Amru menjawab, “Ini tidak mungkin, kaum wanita orang-orang Qurasiy akan mencibirku, bagaimana tidak sedangkan aku sudah berhasil memenuhi nadzarku.” Kemudian Amru berkata, “Apa yang ketiga?” Ali bin Abu Thalib menjawab, “Duel.”


Maka Amru, seorang penunggang kuda Quraisy yang kesohor dan sudah berpengalaman dengan umur lebih dari delapan puluh tahun itu tertawa, dia berkata kepada Ali, “Aku tidak pernah mengira bahwa seseorang dari bangsa Arab akan menakut-nakutiku dengan perkara yang ketiga ini.” Amru bertanya kepada Ali, “Siapa kamu?” Ali menjawab, “Aku Ali.” Amru berkata, “Bin Abd Manaf?” Ali menjawab, “Ali bin Abu Thalib.” Amru berkata, “Keponakan, di antara paman-pamanmu ada yang lebih tua darimu, aku tidak ingin membunuhmu.” Ali menjawab, “Tetapi demi Allah aku ingin membunuhmu.”


Pada saat itu Amru sangat marah, maka dia turun dan menghunus pedangnya yang seperti sebongkah api yang menyala, dia maju ke arah Ali dengan penuh amarah, Ali menyambutnya dengan sebuah tameng, Amru menebaskan pedangnya dan Ali menyongsongnya dengan tamengnya itu, tameng terbelah namun pedang Amru terjepit di antara belahan itu sekali pun ujung pedang itu sempat menggores kepala Ali dan melukainya, selanjutnya dengan cekatan Ali menebaskan pedangnya tepat pada sisi lehernya, maka dia mengerang dengan nyaringnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar suara takbir, maka kaum muslimin mengetahui bahwa Ali berhasil menyudahi Amru.


Di saat itu Ali berkata,

Apakah begini para penunggang kuda itu menyerang Ali
Suruhlah kawan-kawanku mundur dariku dan dari mereka
Hari ini keteguhanku membuatku tidak berlari
Dan tekad kuat di kepala tidak menyurutkanku.
Wallahu a’lam.

DiSalin dari www.alsofwah.or.id

Senin, 10 Januari 2011

Pemerintah Cina Bakal Dirikan Masjid Di Seluruh Provinsi

Pemerintah Cina Bakal Dirikan Masjid Di Seluruh Provinsi

Selasa, 14 Desember 10

BEIJING--Berita menggembirakan datang dari Cina. Pemerintah Komunis Cina berencana untuk membangun masjid di seluruh negeri. Hal ini, kata mereka, sebagai wujud nyata memenuhi tuntutan 20 juta warga Muslim.
Menurut seorang pejabat senior State Administration for Religious Affairs (SARA), sebelumnya warga Muslim Cina terkonsentrasi di daerah tertentu. Namun seiring kemajuan ekonomi dan kebutuhan mencari pekerjaan dan mata pencaharian, mereka menyebar ke seantero Cina.
Sejumlah besar Muslim bermigrasi ke kota-kota sejak tahun 1978 yang mengarah ke permintaan untuk sarana ibadah, terutama masjid. "Mereka juga membutuhkan tanah pemakaman khusus," kata Wakil Direktur Departemen Islam SARA, Ma Jin, seperti dikutip China Daily milik pemerintah.
Pada tahun 2008, sekitar tiga juta Muslim, atau lebih dari 10 persen dari total populasi Muslim negara itu, telah bermigrasi. Menurut Laporan Tahunan Religions China tahun 2009, mereka berpindah dari daerah pedesaan di provinsi tradisional Muslim di bagian barat ke kota-kota pesisir. Lebih dari 75 persen dari migran Muslim meninggalkan kampung halaman mereka dengan harapan memperoleh penghidupan yang lebih baik.
Cina memiliki populasi sekitar 20 juta Muslim yang sebagian besar berada di dua wilayah, Xinjiang dan Gansu. Komunitas Hui Muslim yang populasinya berjumlah 10 juta orang ada di kota Linxia, Gansu, dan 10 juta lainnya yang merupakan Muslim Uighur asal Turki berada di propinsi Xinjiang.
Beberapa provinsi pesisir, khususnya tiga besar dari segi populasi Muslim migran, Guangdong, Zhejiang dan Fujian, tidak siap untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan sarana ibadah. Guangzhou, ibukota provinsi Guangdong, hanya memiliki empat masjid untuk melayani sekitar 9.800 warga Muslim permanen dan lain 25 ribu hingga 40 ribu warga Muslim pendatang.
Pembangunan masjid terakhir, dengan kapasitas sekitar 5.000 orang dan terletak di dekat makam Muslim Sages telah selesai tepat di depan lokasi Asian Games yang dibuka pada awal November di Guangzhou.
Ma mengatakan beberapa Muslim melakukan ibadah mereka di luar masjid terutama pada saat shalat Jumat, menyebabkan kemacetan lalu lintas. Tak hanya itu, hal ini kerap menimbulkan kesalahpahaman antara Muslim dan orang lain.
Yiwu, sebuah kota di provinsi Zhejiang terkenal dengan perdagangan komoditas kecil tiap tahun didatangi penduduk sementara 5.000 orang dari Timur Tengah. "Ini telah mengubah bangunan pabrik menjadi masjid sementara untuk kaum Muslimin," kata Ma.
Dia mengatakan bahwa pemerintah di semua tingkat telah mengalokasikan setidaknya 11 juta dolar AS untuk membangun masjid baru dan memperbaiki yang bobrok selama 10 tahun terakhir.(rpblk) 

Disalin dari www.alsofwah.or.id

Ditemukan di Cina, Manuskrip Kuno Qur'an Tertua

Ditemukan di Cina, Manuskrip Kuno Qur'an Tertua

Senin, 27 Desember 10

Sebuah manuskrip kuno al-Quran ditemukan kota Dong Xian, Provinsi Gansu, Cina utara. Kantor berita Suriah,SANA melaporkan, manuskrip kuno ini merupakan al-Quran tertua yang terbit pada abad 11M.
Petugas Warisan Budaya Provinsi Gansu menyatakan bahwa Quran setebal 536 halaman ini ditulis di atas kertas Samarqand. Berdasarkan dokumen yang ada, manuskrip al-Quran ini dibawa dari kota Samarqand, Uzbekistan ke Cina pada Abad 14M.
Manuskrip tua ini disebut-sebut sebagai manuskrip al-Quran tertua yang ditemukan hingga kini, karena para arkeolog menyatakan bahwa manuskrip tua berasal dari abad 8-13 M.
Bahkan berdasarkan penelitian terhadap kaligrafi dan dekorasi manuskrip ini, ada sejumlah pakar yang menyatakan bahwa manuskrip tersebut berasal dari abad 9M.(rpblk). 

Disalin dari www.alsofwah.or.id

Subhanallah...Muslim Inggris Meningkat 74 Persen Sejak 2001

Subhanallah...Muslim Inggris Meningkat 74 Persen Sejak 2001

Kamis, 06 Januari 11
 
LONDON-Peningkatan jumlah komunitas Muslim terjadi di negara-negara benua Eropa. Bahkan dalam satu dekade terakhir, perubahan besar terlihat di Inggris. Dari sensus penduduk yang dilakukan sejak 2001, jumlah Muslim di negara Ratu Elizabeth ini meningkat sekitar 74 persen.
Dilansir dari telegraph.co.uk,The Pew Forum on Religion and Public Life memperkirakan hingga saat ini ada sekitar 2.869.000 muslim di Inggris atau 4,6 persen dari total populasi. Angka ini melonjak jauh dari sensus 2001 yang hanya mencatat ada 1.647.000 pemeluk Islam di negeri itu.
Namun, jumlah itu jika dibandingkan dengan Muslim di seluruh dataran Eropa masih relatif kecil. Bahkan Inggris berada di posisi ketiga setelah Jerman yang mencatat ada 4.119.000 Muslim (5 persen). Disusul Prancis yang mempunyai 3.574.000 penduduk Muslim.
Dari sisi persentase, posisi Inggris berada di urutan kesembilan setelah Belgia (6 persen), Prancis, Austria, dan Swiss (5,7 persen), Belanda (5,5 persen), Jerman (5 persen), Swedia (4,9 persen) dan Yunani (4,7 persen). Secara keseluruhan, Muslim berkewarganegaraan Inggris ada sekitar 16,8 persen dari seluruh populasi Eropa Barat.
Pertumbuhan umat muslim ini, menurut survei UK Labour Force karena tingkat kelahiran dan jumlah migrasi warga Muslim Inggris yang sangat besar ke berbagai daerah di Eropa. Hal ini juga dicermati survei surat kabar The Times di Inggris yang dilakukan oleh Labor Force Survey, populasi penduduk muslim di Inggris meningkat sebanyak 500 ribu dalam jangka waktu empat tahun terakhir. Pertumbuhan muslim pada periode 2004-2008 itu, menurut data dari kantor statistik Inggris, adalah 10 kali lipat jika dibandingkan dengan agama-agama lain.
Jadi, fobia Islam boleh meningkat di Eropa, namun jumlah mualaf justru terus berlipat. Subhanallah! (rpblk) 

Disalin dari www.alsofwah.or.id

Menengok Kejayaan Islam di New York

Menengok Kejayaan Islam di New York

Jumat, 07 Januari 11

"Apa yang mereka buat, menarik,’’ ujar Marissa Campis. Gadis cilik berusia 8 tahun itu mengomentari temuan yang menjadi favoritnya, kamera obscura. Di kemudian hari, temuan itu menjadi cikal bakal bagi perkembangan fotografi modern. Marissa mendapati temuan itu dalam “1,001 Inventions: Discover the Muslim Heritage in Our World”.
Ini merupakan sebuah pameran yang menggambarkan penemuan para cendekiawan Muslim dari abad ketujuh hingga ke-17, yang digelar di New York Hall of Science, Queens, New York. Pameran tersebut diusung oleh the Foundation for Science, Technology and Civilisation (FSTC), sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Inggris.
Pameran di New York akan berlangsung hingga April mendatang. Dan New York, menjadi kota pertama untuk mengenalkan kejayaan Islam di Amerika Serikat (AS).Selanjutnya, pameran digelar di California Science Center, Los Angeles kemudian National Geographic Museum, Washington DC pada 2012.
Sebelum merambah ke AS, FSTC menyelenggarakan pameran di London, Inggris dan Istanbul Turki. Gelaran ini telah mampu menarik sebanyak 800 ribu pengunjung. Pameran sains ini, juga menarik minat Marissa Campis beserta teman sebayanya serta keluarga dan orang-orang dewasa lainnya.
Sebab, di sana mereka mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana temuan-temuan saintifik itu bekerja. Menurut Marium Sattar, mahasiswa School of Journalism, Columbia University, dalam artikelnya yang dikutip Middle East Online, Rabu (5/1), langkah FSTC ini bisa menjadi bagian dari kampanye memupus citra jelek terhadap Islam dan Muslim.
Sebuah laporan yang dirilis Pew Research Center pada 2009, menyatakan, sebanyak 38 persen warga Amerika menilai Islam mendorong kekerasan dibandingkan keyakinan lainnya. Pameran ini, menghadirkan fakta sebaliknya. Muslim mempunyai warisan budaya dan ilmu pengetahuan yang sangat kaya.
Pencapaian gemilang dalam ilmu pengetahuan oleh Muslim yang digambarkan melalui pameran ini, tentu membuat pengunjung tertegun. Sebab, selama ini mereka mungkin tak pernah tahu soal itu. Apalagi kemajuan Muslim di abad pertengahan tak pernah diajarkan di sekolah-sekolah di Barat.
Saat pengunjung melintasi aula yang bernuansa ungu dan emas, mereka mendapati sebuah replika jam air setinggi 20 kaki yang dibuat oleh cendekiawan Muslim, Al-Jazari. Di seberangnya, terlihat modal mesin terbang yang dirancang pada abad ke-9 oleh ilmuwan bernama Abbas bin Firnas.
Banyak pihak yang memandang bahwa Abbas merupakan orang pertama yang berpikir secara ilmiah untuk menemukan cara untuk terbang. Fitur lain yang mengagumkan dalam pameran di New York itu adalah kapal yang digunakan Laksamana Cheng Ho atau dikenal pula dengan panggilan Zheng He dalam pelayaran pada abad ke-15.
Ukuran kapal sang laksamana seperti luas lapangan sepak bola. Meski bertema temuan-temuan ilmuwan Muslim, pameran ini juga tak menafikkan penemuan cendekiawan non-Muslim. Terbukti, ada display Maimonides, ahli fisika abad ke-12 dari Kordoba, Spanyol, yang banyak bekerja sama dengan para filsuf Muslim.(rpblk) 

Disalin dari www.alsofwah.or.id

Profesor Ditahan Setelah Tarik Jilbab Mahasiswinya

Profesor Ditahan Setelah Tarik Jilbab Mahasiswinya

Senin, 10 Januari 11

RANCHI--Seorang profesor yang anti-Islam dari St Xavier's College di Ranchi, India telah ditahan. Penahanan dilakukan setelah komunitas Muslim melakukan advokasi atas kasus yang menimpa Neha Parveen, mahasiswanya.
Parveen menyatakan, kejadian bermula saat ia bergabung dengan ratusan mahasiswa lainnya memprotes kenaikan biaya kuliah akhir pekan lalu. Tiba-tiba sang profesor yang diidentifikasi sebagai Father Imframe Bage ini menarik jilbab Parveen hingga terlepas.
Bage, dalam pembelaan dirinya mengaku tengah mencoba untuk menenangkan para siswa. Jilbab Parveen ditariknya karena ia ingin memastikan identitas para mahasiswa pendemo.
Anggota komunitas Muslim berdemonstrasi di tempat yang berbeda di Ranchi, memblokir jalan, dan menyerang toko-toko. Para pengunjuk rasa juga membakar ban bekas di dua tempat. Polisi terpaksa membubarkan para demonstran dengan tongkat mereka. Demonstrasi mereda setelah Bage dinyatakan ditahan.(rpblk) 

Disalin dari www.alsofwah.or.id